Mari, datanglah
Aku sedang membangun bagiku tempat bernaung yang sejuk.
Tempat bersandar yang empuk ketika jiwa penat
Makanan dan minuman yang memulihkan ragawi
Musik yang indah dan tawa yang mewaraskan pikiran
Pembaringan yang nyaman dan melelapkan mata
Mari, datanglah
Aku mengisi hatiku dengan kata-kata nasihat
terpatri di ingatku agar aku berjalan menurut jalan orang bijak
Agar tidak kuulang kejatuhan yang memalukan Bapakku
Agar kutinggalkan bibir dolak-dalik yang menggerutukan Ibuku
Mari, datanglah
Aku tidak punya guru ksatria atau pahlawan
Aku tidak mengagungkan keperkasaan dan timbunan pundi
Aku tidak menyanjung wanita karena tubuhnya yang molek
Mari, datanglah
Aku mencintai kesetiaan
Aku mengerjakan kemanfaatan
Aku mencintai cara hidup kesahajaan
Aku menyukai cara wajar dan belas kasihan
Aku sedang membangun bagiku tempat bernaung yang sejuk.
Tempat bersandar yang empuk ketika jiwa penat
Makanan dan minuman yang memulihkan ragawi
Musik yang indah dan tawa yang mewaraskan pikiran
Pembaringan yang nyaman dan melelapkan mata
Mari, datanglah
Aku mengisi hatiku dengan kata-kata nasihat
terpatri di ingatku agar aku berjalan menurut jalan orang bijak
Agar tidak kuulang kejatuhan yang memalukan Bapakku
Agar kutinggalkan bibir dolak-dalik yang menggerutukan Ibuku
Mari, datanglah
Aku tidak punya guru ksatria atau pahlawan
Aku tidak mengagungkan keperkasaan dan timbunan pundi
Aku tidak menyanjung wanita karena tubuhnya yang molek
Mari, datanglah
Aku mencintai kesetiaan
Aku mengerjakan kemanfaatan
Aku mencintai cara hidup kesahajaan
Aku menyukai cara wajar dan belas kasihan
Comments
Post a Comment