Sifu, anak Chen, betina, hilang usia 7 bulan. Sifu punya saudara lain, juga betina diberi nama Sloopy karena senang tidur di atas sandal. Mau sandal bau atau baru tetap jadi tempat tidur favoritnya.

Sifu yang selalu setia menemani saya waktu kerja. Jika tidak sedang sibuk dia akan tidur di atas meja, tapi kalau sedang sibuk dia tidur di belakang saya. Jadi saya harus berbagi tempat duduk untuk tempat tidurnya.
Ini Sloopy, selain suka tidur di atas sandal juga suka mencari tempat yang agak tinggi alias manjat sana-sini untuk nongkrong. Waktu kecil saya kira bukan anak kucing. Jarang bersuara. Kalaupun mengeluarkan suara - bukan mengeong. Saya sering terbangun dari tidur ketika mereka masih kecil, karena suka melintas dari kepala sampai perut. Mereka kira saya catwalk.
Seperti yang anda lihat, Sifu dan Sloopy bukan aristocats atau kucing berdarah ningrat. Mereka hanya anak kucing jalanan yang dititip induknya, karena harus mengikuti siklus hewani - kawin lagi. Banyak inspirasi untuk ditulis dengan mahluk-mahluk ini. Mereka hanya mengerti tiga kata, 'kid' berarti panggilan untuk datang dan berangkat; 'ayo' berarti panggilan untuk pulang; dan 'nah' panggilan untuk makan.
Saya bukan tuan yang baik untuk mereka. Saya hanya tahu memberi mereka makan, dan tidak tahu memberi mereka mandi, apalagi memberi wewangi. Hmm!

Sifu yang selalu setia menemani saya waktu kerja. Jika tidak sedang sibuk dia akan tidur di atas meja, tapi kalau sedang sibuk dia tidur di belakang saya. Jadi saya harus berbagi tempat duduk untuk tempat tidurnya.


Saya bukan tuan yang baik untuk mereka. Saya hanya tahu memberi mereka makan, dan tidak tahu memberi mereka mandi, apalagi memberi wewangi. Hmm!
Comments
Post a Comment