Skip to main content

Menu Fokus dan Terus Belajar

Baru saja membaca blog Darren Rowse di Problogger, setelahnya tercenung sebentar mengingat berapa buah akun blog yang saya buat dan dibiarkan terlantar. Dan tiga bulan terakhir saya sedikit bergairah, membuat 3 blog baru, sedangkan blog ini sendiri sudah ada sejak 2008.

Saya tidak perlu bertanya pada diri sendiri, alasan apa yang membuat semua blog itu terbengkalai, dan akhirnya saya delete (meski masih dapat diaktifkan kapan saja kita mau. Google baik yah...) Aktivitas yang saya lakukan dari 3 tahun lalu tetap sama seperti yang dilakukan sekarang, saya belum menikah, meski sedang menjalani hubungan. Dan saya seharusnya tetap dapat menulis (belajar menulis tepatnya).

Kembali ngeblog, termotivasi oleh seorang teman yang saya kenal di dunia offline dan online. Blog Karodalnet yang dibesut oleh Alexander Firdaust dari tahun 2007 lalu, sudah 2 tahun lebih dimonetisasi oleh pemiliknya dan sekarang ia menjadi fulltime blogger.

Saya salut dengan kegigihannya, sejak 5 tahun lalu ia konsisten ngeblog yang sekarang visitornya setiap hari sekitar 10.000. Bagi saya ini fantastis, mengingat ada  80.000 blog baru setiap harinya, menurut Seth Godin. Katakanlah di Indonesia hanya ada 0,1% dari jumlah itu, berarti ada sekitar 80 blog baru setiap hari, dan dalam 1 sampai 5 tahun ada sekitar 140.000 blog baru yang berlomba mendapat posisi dalam rankin pencarian search engine. Ini hitung-hitungannya masih di Indonesia saja. Memang, hanya beberapa persen dari blog yang ada yang terus terupdate, namun berkebun blog selama 5 tahun bukanlah waktu yang singkat, dan pasti menghadapi berbagai tantangan agar tetap segar.

Kembali ke awal, Darren Rowse telah ngeblog sejak tahun 2002. Memulai dari blog gratisan seperti ini, dan kemudian seiring waktu ia menemukan fun ngeblog dan akhirnya menjadikan kepenulisan di blog menjadi pekerjaan utama, dengan kata lain menjadi seorang blogger profesional. 

Dari melihat jam tayang mereka menjadi blogger, ternyata jarang ada kesuksesan yang instan. Mereka telah menjalaninya bertahun-tahun dan tanpa bosan menyantap menu fokus dan terus belajar.

---

Comments

Popular posts from this blog

Kita Menurutku

Kita, seperti ulat bulu di mata naga seperti geretan di mata kereta api astaga, baik masinis maupun keretanya punya api dan mengenduskan asap seenaknya tetapi, jangan potong dulu - aku hanya berbicara suatu masa. Kita, seperti semut di mata si mata besar entah apa - namailah sesuai akidah jika engkau ulat bulu, engkau pecinta bulu jika engkau geretan, engkau pecinta geret ngomong apa sih pemuisi? Kita, seperti nyanyian kanon makin usang - makin lupa terekam di kompak disk masa kini atau CD yang usang juga terlampau teknologi Kita, seperti deretan titik membentuk suatu tanda kombinasi tanda dengan tanda penghasil makna jadilah deretan titik yang jelas karena dari itu engkau terbaca.

Setelah kutau warisanku

Setelah semua itu berlalu, aku mengerti setelah hari-hari yang lalu, melewati suka maupun sedih kini kulihat apa maksudnya Kakekku memberitakannya, kasih sayang ayahku mencerminkannya Pamanku juga memberitakannya bahwa, Yehuwa adalah warisanku warisan yang tak tergantikan dengan apa pun sejak kutahu Yehuwa adalah Allahku. Bangsa-bangsa, kemana melangkah? kami datang memberitakannya kami gemar mempercakapkan tentang Yehuwa sebab Ia Allah Yang sejati dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu Hai kaum muda, kemana melangkah? Yesus putraNya telah memerintah sebagai Tuan lihat, periksalah kitab-kitab segeralah beri telinga dan hati sebab masa muda adalah masa keemasan masa mengejar perkenan Tuan. Setelah semua itu berlalu aku mengerti bahwa mengenal Yehuwa adalah warisanku kakekku Frederik Sibarani memberitakannya Pamanku Adelbert Sibarani memberitakannya Ayahku mencerminkannya. Tidak ada pendidikan yang lebih baik dari memberi diri dia...

Sifu, Sloopy

Sifu, anak Chen, betina, hilang usia 7 bulan. Sifu punya saudara lain, juga betina diberi nama Sloopy karena senang tidur di atas sandal. Mau sandal bau atau baru tetap jadi tempat tidur favoritnya. Sifu yang selalu setia menemani saya waktu kerja. Jika tidak sedang sibuk dia akan tidur di atas meja, tapi kalau sedang sibuk dia tidur di belakang saya. Jadi saya harus berbagi tempat duduk untuk tempat tidurnya. Ini Sloopy, selain suka tidur di atas sandal juga suka mencari tempat yang agak tinggi alias manjat sana-sini untuk nongkrong. Waktu kecil saya kira bukan anak kucing. Jarang bersuara. Kalaupun mengeluarkan suara - bukan mengeong. Saya sering terbangun dari tidur ketika mereka masih kecil, karena suka melintas dari kepala sampai perut. Mereka kira saya catwalk . Seperti yang anda lihat, Sifu dan Sloopy bukan aristocats atau kucing berdarah ningrat. Mereka hanya anak kucing jalanan yang dititip induknya, karena harus mengikuti siklus hewani - kawin lagi. Banyak inspiras...