Skip to main content

Selamat Datang Kembali (Saya Merasa Beruntung)

Seperti baru kembali saja dari suatu tempat. Setelah enam bulan tidak menulis apa pun di blog ini. Ada yang berlalu dan ada yang akan datang. Tapi sekarang, kita tiba di kekinian. Kekinian yang diberi nama hari Kamis, 15 Oktober 2009.

Yang saya ingat sekilas hanyalah apa yang kulakukan dua minggu belakangan ini. Dan yang saya bicarakan semalam dengan seseorang, yang ingin saya mintai bantuan untuk mengerjakan sesuatu. Lalu, usai pembicaraan itu aku membuat satu blog, sebuah kerangka yang akan kujadikan sebagai wadah untuk promosi produk yang akan kubuat. Tidurku mungkin hanya 20 persen dari biasa.

Dan, ketika itu masih sebatas rencana, tepat hari ini saya dapat brosur Workshop yang mendukung usaha yang akan kubuat. Ada tiga workshop dalam niche yang sama, yang satu gratis, dan dua lagi dikenakan biaya. Terima kasih, I feel lucky dan sungguh bersyukur hari ini.

Beruntung?
Apa maksudnya beruntung? Bukankah semua itu pantas terjadi? Ada orang yang menyelenggarakan kegiatan workshop, dan mereka mengharapkan sejumlah orang untuk menghadirinya, mengharapkan masukan dari mereka, memberi biaya pengganti acara berupa biaya pendaftaran, dan sebagainya. Nah, mengapa merasa beruntung? Bukankah itu sesuatu yang mestinya terjadi?

Ya, itu mestinya terjadi. Tetapi, saya tetap merasa beruntung.

Jika anda berteriak di jalanan, lalu ada orang yang menoleh lalu merespon anda "dasar gila", apakah anda beruntung? oh, tentu saja tidak, kecuali saya dalam posisi gila dan bahagia disebut 'gila'. Begitulah kira-kira pertanyaan dan jawaban dalam benak saya sendiri.

Tetapi sesungguhnya, apakah arti beruntung, keberuntungan menurut pengertian umum? Mari kita tanya Om Google, dan akan dijawab oleh mereka yang ia temui.


ber·un·tung v 1 berlaba; mendapat laba: bagaimana dapat ~ kalau ongkos angkutnya saja sudah mahal sekali; 2 bernasib baik; mujur; bahagia: yg ~ dapat mengenyam pelajaran di bangku sekolah dng cuma-cuma; 3 berhasil (maksudnya, usahanya, dsb); tidak gagal;
ber·un·tung-un·tung v dng mengadu untung saja (tidak mengharapkan mesti berhasil); berserah kpd nasib; untung-untungan;
ke·ber·un·tung·an n 1 nasib; kemujuran: hanya mengandalkan ~ pd si kulit bundar; 2 keadaan beruntung; keberhasilan: saya ucapkan selamat atas ~ mereka mendapatkan kepercayaan dr pemerintah;

Begitu jawaban yang ia sajikan setelah menemui si KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) di http://pusatbahasa.diknas.go.id.

Pada saat kita merasa beruntung, rasa bahagia juga terkandung. Tak ada orang yang merasa beruntung dan sekaligus merasa sial. Jadi, saya beruntung menjadi bahagia. Beberapa kilas senyum di wajah sepanjang sore ini, dan kuharap sepanjang hidup ini.

Apakah anda beruntung? Jawabnya sederhana dan tepat: Ya, kita beruntung.

Comments

Popular posts from this blog

Kita Menurutku

Kita, seperti ulat bulu di mata naga seperti geretan di mata kereta api astaga, baik masinis maupun keretanya punya api dan mengenduskan asap seenaknya tetapi, jangan potong dulu - aku hanya berbicara suatu masa. Kita, seperti semut di mata si mata besar entah apa - namailah sesuai akidah jika engkau ulat bulu, engkau pecinta bulu jika engkau geretan, engkau pecinta geret ngomong apa sih pemuisi? Kita, seperti nyanyian kanon makin usang - makin lupa terekam di kompak disk masa kini atau CD yang usang juga terlampau teknologi Kita, seperti deretan titik membentuk suatu tanda kombinasi tanda dengan tanda penghasil makna jadilah deretan titik yang jelas karena dari itu engkau terbaca.

Setelah kutau warisanku

Setelah semua itu berlalu, aku mengerti setelah hari-hari yang lalu, melewati suka maupun sedih kini kulihat apa maksudnya Kakekku memberitakannya, kasih sayang ayahku mencerminkannya Pamanku juga memberitakannya bahwa, Yehuwa adalah warisanku warisan yang tak tergantikan dengan apa pun sejak kutahu Yehuwa adalah Allahku. Bangsa-bangsa, kemana melangkah? kami datang memberitakannya kami gemar mempercakapkan tentang Yehuwa sebab Ia Allah Yang sejati dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu Hai kaum muda, kemana melangkah? Yesus putraNya telah memerintah sebagai Tuan lihat, periksalah kitab-kitab segeralah beri telinga dan hati sebab masa muda adalah masa keemasan masa mengejar perkenan Tuan. Setelah semua itu berlalu aku mengerti bahwa mengenal Yehuwa adalah warisanku kakekku Frederik Sibarani memberitakannya Pamanku Adelbert Sibarani memberitakannya Ayahku mencerminkannya. Tidak ada pendidikan yang lebih baik dari memberi diri dia...

Sifu, Sloopy

Sifu, anak Chen, betina, hilang usia 7 bulan. Sifu punya saudara lain, juga betina diberi nama Sloopy karena senang tidur di atas sandal. Mau sandal bau atau baru tetap jadi tempat tidur favoritnya. Sifu yang selalu setia menemani saya waktu kerja. Jika tidak sedang sibuk dia akan tidur di atas meja, tapi kalau sedang sibuk dia tidur di belakang saya. Jadi saya harus berbagi tempat duduk untuk tempat tidurnya. Ini Sloopy, selain suka tidur di atas sandal juga suka mencari tempat yang agak tinggi alias manjat sana-sini untuk nongkrong. Waktu kecil saya kira bukan anak kucing. Jarang bersuara. Kalaupun mengeluarkan suara - bukan mengeong. Saya sering terbangun dari tidur ketika mereka masih kecil, karena suka melintas dari kepala sampai perut. Mereka kira saya catwalk . Seperti yang anda lihat, Sifu dan Sloopy bukan aristocats atau kucing berdarah ningrat. Mereka hanya anak kucing jalanan yang dititip induknya, karena harus mengikuti siklus hewani - kawin lagi. Banyak inspiras...